B:
Ketika mimpimu yg begitu indah,
tak pernah terwujud..ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu,
dan tak pernah sampai..ya sudahlah (hhmm)
*reff:
Apapun yg terjadi, ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih..coz everything's gonna be OKAY
Santoz:
yo..Satu dari sekian kemungkinan
kau jatuh tanpa ada harapan
saat itu raga kupersembahkan
bersama jiwa, cita,cinta dan harapan
Lezz:
Kita sambung satu persatu sebab akibat
tapi tenanglah mata hati kita kan lihat
menuntun ke arah mata angin bahagia
kau dan aku tahu,jalan selalu ada
titz:
juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang
bagai deras ombak yang menabrak karang
namun ku tahu..ku tahu kau mampu tuk tetap tenang
hadapi ini bersamaku hingga ajal datang
B:
Sempat kau berharap keramahan cinta,
tak pernah kau dapat..ya sudahlah
yeeah..dengar ku bernyanyi..lalalalalala
heyyeye yaya dedudedadedudedudidam..semua ini belum *****hir
back to *reff
F2B:
satukan langkah..langkah yg beriring!
genggam hati, rangkul emosi!
B:
Genggamlah hatiku, satukan langkah kita
F2B:
Sama rasa, tanpa pamrih
ini cinta..across da sea
B:
peluklah diriku..terbanglah bersamaku, melayang jauh.. (come fly with me, baby)
F2B:
Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari
sosok ini yg menerima kelemahan hati
yea..aku cinta kau..(ini cinta kita)
cukup satu waktu yes.(untuk satu cinta)
satu cinta ini akan tuntun jalanku
rapatkan jiwamu yo tenang disisiku
rebahkan rasamu..untuk yg ditunggu
BAHAGIA..HINGGA UJUNG WAKTU..
back to *reff (together) 3x===========================
Senin, 26 April 2010
Rabu, 14 April 2010
Koass
(Fauzan Rahmat Shiddiq)
Andi adalah seorang calon dokter, sekarang Andi baru ingin menjadi koass. Koass adalah satu tingkat sebelum menjadi dokter. Dalam perjalanannya menjadi koass Andi mempunyai dua orang teman yang bernama Jono dan Boby. Di rumah sakit tempat mereka menjadi koass, koass sudah diberikan izin untuk mengobati pasien.
Pada suatu pagi Andi dan teman-temannya sedang berkumpul di restoran depan rumah sakit tempat mereka akan menjadi koass, mereka sarapan pagi sambil membicarakankegiatan-kegiatan koass yang nanti akan mereka jalani. “eh! Kira-kira apa saja yah yang terjadi nanti jika kita sudah menjadi koass?” Boby memulai pembicaraan. “mungkin kita akan mendapatkan berbagai hal yang menyenangkan!” sahut Andi. “mungkin juga kita akan mendapatkan banyak hal buruk!, kata kakak ku yang sudah menjadi dokter menjadi koass itu sangat lah berat! Kita belajar sambil bekerja dan tidak mendapat gaji, hanya mendapatkan nasi rantangan!” sahut Jono. “wah kalau begitu berat juga yah jadi koass?” Tanya Boby. “iya semoga saja kita bisa menjalani itu semua!” jawab Andi.
Beberapa minggu pun mereka lewati bersama dan sekarang mereka pun baru menjadi koass. Kegiatan koass yang menurut mereka tidak menyenang kan pun akan mereka lewati. Pada suatu hari Andi baru bangun dari tidurnya yang kurang nyenyak, karena Andi harus jaga malam dan sekarang Andi harus bangun pagi dan bersiap menjadi koass seperti biasanya. Andi pun mulai merasakan kehidupan koass yang tidak enak, setelah bersiap Andi langsung pergi menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Andi bertemu dengan teman-temannya, “hay Andi! Tidur mu tidak nyenyak yah semalem? Muka mu tampak tidak segar?”Tanya Boby. “Iya nih cape banget kemarin habis jaga malem!” jawab Andi. “ya sudah kita sarapan di restoran depan yuk, aku yang bayarin deh!” ajak Jono. “oke! Bener yah kamu yang bayarin?” tanya Boby. “Iya tanang aja!” sahut Jono. Karena Jono yang meneraktir makan, Boby dan Andi meninggalkan dompetnya di rumah sakit.
Sesampainya di restoran depan mereka pun langsung memesan makanan. Boby dengan semangat memesan empat porsi nasi goreng dan dua gelas jus alpukat, Boby memeng orang yang gendut dan rakus. setelah mereka puas makan di restoran tersebut merekapun diberikan tagihan pembayaran. “Hah! Apa engga salah nih tagihannya?” Tanya Jono dengan kaget. “bener mas, disini memang harga makanannya sudah naik! Memang mas tadi tidak melihat harganya sebelum memesan?” Tanya Pelayan. “ooh, yaudah nih aku bayar!” kata Jono sambil mengorek-ngorek saku celananya. Tiba-tiba muka jono berubah menjadi agak panik, “kenapa no? kamu jadi yang bayarin kan?” Tanya Boby. “Aduh, aku lupa! Dompet dan uangku ketinggalan di rumah sakit, aku ambil dulu yah? Kalian tunggu disini ja?” Jono mencoba menenangkan suasana yang sebenarnya dompet Jono telah hilang dan Jono berniat kabur dari restoran tersebut.
Setelah satu jam Andi sudah berfikir bahwa Jono telah kabur, kemudian pelayan kembali dan bertanya,”kapan nih bayarnya?” Tanya Pelayan. “Boleh ngutang ga?” Tanya Andi yang berusaha mencari akal keluar dari restoran itu. “Tidak boleh!” jawab Pelayan yang sudah mulai emosi. “kalau balik kerumah sakit ngambil dompet, boleh ga?” Tanya Andi lagi. “Tidak boleh! Kalian ingin mencoba kabur seperti teman kalian yah?” Tanya Pelayan. “Engga koq bener!” jawab Boby. “saya ga percaya! Sudah, karena kalian ga mau bayar kalian harus bekerja menyuci piring di restoran ini sampai nanti sore!” sahut Pelayan. Mau tidak mau mereka pun harus bekerja menyuci piring dan meninggalkan kegiatan koassnya.
Keesokan harinya Andi kembali menjadi koass. Andi dan Boby sedang duduk di sebuah bangku di rumah sakit, mereka berdua kesal sekali dengan Jono yang telah meninggalkan mereka direstoran.
Tidak lama kemudian Jono pun datang, dengan rasa tidak bersalah Jono menyapa Boby dan Andi, “hai, sobat kenapa nih? koq mukanya suram banget sih?” Tanya Jono. “taw deh!” jawab boby dengan kesal. “owh, soal yang kemarin yah? Maaf yah kemarin aku meninggalkan kalian berdua, soalnya pas sampai rumah sakit ternyata ada ibuku datang dan menyuruhku ikut ke acara hajatan temannya!” jawab jono mencoba membohongi Andi dan Boby. “teman macam apa kau? meninggalkan teman dalam kesusahan hanya untuk pergi kondangan?” bentak andi. “yang sudah ya sudah! Jadikan pengalaman ajah! Maafin aku ya kawan? Nanti aku traktir deh?” sahut Jono. “maksud kamu apa? Mau menjebak kami lagi?” Tanya Boby dengan kesal. “bukan begitu! Kalau ga percaya kamu boleh ambil deh dompet aku, kalau perlu kamu juga boleh periksa isinya koq!” jawab Jono. “ya sudah mana sini dompet mu?” sahut Boby yang agak gengsi. “nah gitu donk kita kan teman? Teman harus saling memaafkan!” sahut Jono.
Setelah mereka akrab kembali tiba-tiba suster lari sambil memberitahukan bahwa ada pasien. “sudah kalian di sini saja!biar aku saja yang mengobati!” jawab Jono. Lalu Jono lansung pergi ke tempat pasien itu berada. Setelah sampai di tempat pasien, Jono terkejut karena melihat seorang waria sedang pingsan tak berdaya. “sus bener nih pasiennya?” Tanya Jono kepada Suster. “iya dok! Ini pasiennya! Namanya yati.” jawab Suster. “Kenapa dia bisa sakit suster?” Tanya Jono. “Dia menjadi korban tabrak lari dok!” Jawab Suster. Jono langsung memeriksa waria itu dan memulai mengobatinya. Beberapa menit kemudian saat Jono sedang menulis resep obat untuk pasien, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Jono langsung membuka pintu dan Jono melihat sekelompok waria yang datang ingin menjenguk tamannya. “temannya yati yah? Silahkan masuk!” sahut Jono. “Iya dokter!” jawab salah satu waria tersebut. Teman saya gimana dok keadaannya? Masih hidup ga?” Tanya waria yang lainnya. “Alhamdulillah teman kalian baik-baik saja!” jawab Jono. “oh begitu yah? Dokter nya yang ngobatin yah? Makasih yah dok! Dokternya ganteng deh?” sahut salah satu waria yang mencoba menggoda Jono. Tiba-tiba muka Jono langsung pucat dan Jono ingin mencoba keluar dari ruangan itu karena takut diperkosa oleh para waria tersebut. “mau kemana dokter ganteng? Disini aja ngobrol ma kita!” sahut salah satu waria. Tanpa basa basi Jono langsung capat-cepat keluar dari ruangan itu.
Setelah diluar ruangan jono mendengar suara para waria yang memanggil-manggil namanya. Jono langsung lari dan mencari teman-temannya. Sampainya di laboratorium jono melihat teman-temannya sedang disana, “kenapa kamu jon? Kamu kelihatan gelisah sekali?” Tanya Andi. “aku habis digoda sama banci! Ih geli banget deh!” tiba-tiba Andi dan Boby tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita dari Jono dan Jono merasa sangat malu di tertawakan oleh taman-temannya.
Ketika sore hari Jono menepati janjinya untuk meneraktir Andi dan Boby. Sambil makan mereka membicarakan tentang jaga malam nanti malam, karena nanti malam giliran Boby yang jaga malam. “gimana bob? Udah ada persiapan belum untuk nanti malam?” Tanya Andi. “oh iya! nanti malam kan kamu bob yang jaga malam!” sahut Jono. “iya yah? Aku baru ingat! Hal buruk apa yah yang akan menimpaku nanti malam?” jawab Boby. “makanya kamu harus dengan persiapan yang matang!” sahut Jono. “Ini aku lagi mempersiapkan perutku!” jawab Boby. “hahaha, bisa saja kau dut!” sahut Andi.
Malam pun tiba, Andi dan Jono sudah sudah pulang ke rumah. dengan stetoskop dan jass dokternya Boby harus begadang menunggu pasien yang datang. sekitar jam setengah 2 malam Boby merasa sangat lapar, saat itu Boby berniat ingin ke kantin untuk membeli nasi goreng. Sebelum Boby keluar dari ruangannya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan Boby langsung membukanya. Dan ternyata itu adalah para suster yang membawa pasien korban tabrak lari. Boby pun langsung mengobatinya namun karena rasa lapar dan ngantuk yang sangat , Boby tidak bisa berkonsentrasi. Tidak lama kemudian Boby terlihat pucat dan lemas. “dokter,ada apa? Kenapa muka anda pucat sekali?” Tanya suster. “saya tidak apa-apa koq sus!” jawab Boby. Smakin lama Boby merasa semakin lemas, dan dengan sejenak Boby pun pingsan.
Setelah bangun dari pingsannya Boby mencium wangi nasi goreng dan dengan sergap Boby pun memakan nasi goreng tersebut. Setelah Boby merasa kenyang tiba-tiba terdengar suara Andi dan Jono yang tertawa terbahak-bahak.”hahahaha. kenapa kamu dut? ga bisa nahan lapar yah?” Tanya Jono. “hahahahahaahha, dasar kamu dut bikin malu ja!” sahut Andi. “kalian ini, teman lagi susah koq diketawain?” jawab Boby. “abis lucu sih?” sahut Andi. “Ya sudah cepet bangun dut, temenin kita sarapan!” sahut Jono. “oke deh!” jawab Boby.
Mereka memang bersahabat sangat akrab sejak SMP sampai sekarang, dan persahabatan mereka menghasilkan cerita yang lucu dan menyenangkan. Dua tahun kemudian mereka pun berhasil menjadi para dokter yang hebat. Andi mengambil S2 di Singapore, Jono menjadi dokter specialist jantung dan Boby menjadi dokter specialist kulit dan kelamin. Boby sekarang sedang mencoba menguruskan badan karena Boby sedang jatuh cinta dengan seseorang yang pernah menjadi pasiennya.
(Fauzan Rahmat Shiddiq)
Andi adalah seorang calon dokter, sekarang Andi baru ingin menjadi koass. Koass adalah satu tingkat sebelum menjadi dokter. Dalam perjalanannya menjadi koass Andi mempunyai dua orang teman yang bernama Jono dan Boby. Di rumah sakit tempat mereka menjadi koass, koass sudah diberikan izin untuk mengobati pasien.
Pada suatu pagi Andi dan teman-temannya sedang berkumpul di restoran depan rumah sakit tempat mereka akan menjadi koass, mereka sarapan pagi sambil membicarakankegiatan-kegiatan koass yang nanti akan mereka jalani. “eh! Kira-kira apa saja yah yang terjadi nanti jika kita sudah menjadi koass?” Boby memulai pembicaraan. “mungkin kita akan mendapatkan berbagai hal yang menyenangkan!” sahut Andi. “mungkin juga kita akan mendapatkan banyak hal buruk!, kata kakak ku yang sudah menjadi dokter menjadi koass itu sangat lah berat! Kita belajar sambil bekerja dan tidak mendapat gaji, hanya mendapatkan nasi rantangan!” sahut Jono. “wah kalau begitu berat juga yah jadi koass?” Tanya Boby. “iya semoga saja kita bisa menjalani itu semua!” jawab Andi.
Beberapa minggu pun mereka lewati bersama dan sekarang mereka pun baru menjadi koass. Kegiatan koass yang menurut mereka tidak menyenang kan pun akan mereka lewati. Pada suatu hari Andi baru bangun dari tidurnya yang kurang nyenyak, karena Andi harus jaga malam dan sekarang Andi harus bangun pagi dan bersiap menjadi koass seperti biasanya. Andi pun mulai merasakan kehidupan koass yang tidak enak, setelah bersiap Andi langsung pergi menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Andi bertemu dengan teman-temannya, “hay Andi! Tidur mu tidak nyenyak yah semalem? Muka mu tampak tidak segar?”Tanya Boby. “Iya nih cape banget kemarin habis jaga malem!” jawab Andi. “ya sudah kita sarapan di restoran depan yuk, aku yang bayarin deh!” ajak Jono. “oke! Bener yah kamu yang bayarin?” tanya Boby. “Iya tanang aja!” sahut Jono. Karena Jono yang meneraktir makan, Boby dan Andi meninggalkan dompetnya di rumah sakit.
Sesampainya di restoran depan mereka pun langsung memesan makanan. Boby dengan semangat memesan empat porsi nasi goreng dan dua gelas jus alpukat, Boby memeng orang yang gendut dan rakus. setelah mereka puas makan di restoran tersebut merekapun diberikan tagihan pembayaran. “Hah! Apa engga salah nih tagihannya?” Tanya Jono dengan kaget. “bener mas, disini memang harga makanannya sudah naik! Memang mas tadi tidak melihat harganya sebelum memesan?” Tanya Pelayan. “ooh, yaudah nih aku bayar!” kata Jono sambil mengorek-ngorek saku celananya. Tiba-tiba muka jono berubah menjadi agak panik, “kenapa no? kamu jadi yang bayarin kan?” Tanya Boby. “Aduh, aku lupa! Dompet dan uangku ketinggalan di rumah sakit, aku ambil dulu yah? Kalian tunggu disini ja?” Jono mencoba menenangkan suasana yang sebenarnya dompet Jono telah hilang dan Jono berniat kabur dari restoran tersebut.
Setelah satu jam Andi sudah berfikir bahwa Jono telah kabur, kemudian pelayan kembali dan bertanya,”kapan nih bayarnya?” Tanya Pelayan. “Boleh ngutang ga?” Tanya Andi yang berusaha mencari akal keluar dari restoran itu. “Tidak boleh!” jawab Pelayan yang sudah mulai emosi. “kalau balik kerumah sakit ngambil dompet, boleh ga?” Tanya Andi lagi. “Tidak boleh! Kalian ingin mencoba kabur seperti teman kalian yah?” Tanya Pelayan. “Engga koq bener!” jawab Boby. “saya ga percaya! Sudah, karena kalian ga mau bayar kalian harus bekerja menyuci piring di restoran ini sampai nanti sore!” sahut Pelayan. Mau tidak mau mereka pun harus bekerja menyuci piring dan meninggalkan kegiatan koassnya.
Keesokan harinya Andi kembali menjadi koass. Andi dan Boby sedang duduk di sebuah bangku di rumah sakit, mereka berdua kesal sekali dengan Jono yang telah meninggalkan mereka direstoran.
Tidak lama kemudian Jono pun datang, dengan rasa tidak bersalah Jono menyapa Boby dan Andi, “hai, sobat kenapa nih? koq mukanya suram banget sih?” Tanya Jono. “taw deh!” jawab boby dengan kesal. “owh, soal yang kemarin yah? Maaf yah kemarin aku meninggalkan kalian berdua, soalnya pas sampai rumah sakit ternyata ada ibuku datang dan menyuruhku ikut ke acara hajatan temannya!” jawab jono mencoba membohongi Andi dan Boby. “teman macam apa kau? meninggalkan teman dalam kesusahan hanya untuk pergi kondangan?” bentak andi. “yang sudah ya sudah! Jadikan pengalaman ajah! Maafin aku ya kawan? Nanti aku traktir deh?” sahut Jono. “maksud kamu apa? Mau menjebak kami lagi?” Tanya Boby dengan kesal. “bukan begitu! Kalau ga percaya kamu boleh ambil deh dompet aku, kalau perlu kamu juga boleh periksa isinya koq!” jawab Jono. “ya sudah mana sini dompet mu?” sahut Boby yang agak gengsi. “nah gitu donk kita kan teman? Teman harus saling memaafkan!” sahut Jono.
Setelah mereka akrab kembali tiba-tiba suster lari sambil memberitahukan bahwa ada pasien. “sudah kalian di sini saja!biar aku saja yang mengobati!” jawab Jono. Lalu Jono lansung pergi ke tempat pasien itu berada. Setelah sampai di tempat pasien, Jono terkejut karena melihat seorang waria sedang pingsan tak berdaya. “sus bener nih pasiennya?” Tanya Jono kepada Suster. “iya dok! Ini pasiennya! Namanya yati.” jawab Suster. “Kenapa dia bisa sakit suster?” Tanya Jono. “Dia menjadi korban tabrak lari dok!” Jawab Suster. Jono langsung memeriksa waria itu dan memulai mengobatinya. Beberapa menit kemudian saat Jono sedang menulis resep obat untuk pasien, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Jono langsung membuka pintu dan Jono melihat sekelompok waria yang datang ingin menjenguk tamannya. “temannya yati yah? Silahkan masuk!” sahut Jono. “Iya dokter!” jawab salah satu waria tersebut. Teman saya gimana dok keadaannya? Masih hidup ga?” Tanya waria yang lainnya. “Alhamdulillah teman kalian baik-baik saja!” jawab Jono. “oh begitu yah? Dokter nya yang ngobatin yah? Makasih yah dok! Dokternya ganteng deh?” sahut salah satu waria yang mencoba menggoda Jono. Tiba-tiba muka Jono langsung pucat dan Jono ingin mencoba keluar dari ruangan itu karena takut diperkosa oleh para waria tersebut. “mau kemana dokter ganteng? Disini aja ngobrol ma kita!” sahut salah satu waria. Tanpa basa basi Jono langsung capat-cepat keluar dari ruangan itu.
Setelah diluar ruangan jono mendengar suara para waria yang memanggil-manggil namanya. Jono langsung lari dan mencari teman-temannya. Sampainya di laboratorium jono melihat teman-temannya sedang disana, “kenapa kamu jon? Kamu kelihatan gelisah sekali?” Tanya Andi. “aku habis digoda sama banci! Ih geli banget deh!” tiba-tiba Andi dan Boby tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita dari Jono dan Jono merasa sangat malu di tertawakan oleh taman-temannya.
Ketika sore hari Jono menepati janjinya untuk meneraktir Andi dan Boby. Sambil makan mereka membicarakan tentang jaga malam nanti malam, karena nanti malam giliran Boby yang jaga malam. “gimana bob? Udah ada persiapan belum untuk nanti malam?” Tanya Andi. “oh iya! nanti malam kan kamu bob yang jaga malam!” sahut Jono. “iya yah? Aku baru ingat! Hal buruk apa yah yang akan menimpaku nanti malam?” jawab Boby. “makanya kamu harus dengan persiapan yang matang!” sahut Jono. “Ini aku lagi mempersiapkan perutku!” jawab Boby. “hahaha, bisa saja kau dut!” sahut Andi.
Malam pun tiba, Andi dan Jono sudah sudah pulang ke rumah. dengan stetoskop dan jass dokternya Boby harus begadang menunggu pasien yang datang. sekitar jam setengah 2 malam Boby merasa sangat lapar, saat itu Boby berniat ingin ke kantin untuk membeli nasi goreng. Sebelum Boby keluar dari ruangannya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan Boby langsung membukanya. Dan ternyata itu adalah para suster yang membawa pasien korban tabrak lari. Boby pun langsung mengobatinya namun karena rasa lapar dan ngantuk yang sangat , Boby tidak bisa berkonsentrasi. Tidak lama kemudian Boby terlihat pucat dan lemas. “dokter,ada apa? Kenapa muka anda pucat sekali?” Tanya suster. “saya tidak apa-apa koq sus!” jawab Boby. Smakin lama Boby merasa semakin lemas, dan dengan sejenak Boby pun pingsan.
Setelah bangun dari pingsannya Boby mencium wangi nasi goreng dan dengan sergap Boby pun memakan nasi goreng tersebut. Setelah Boby merasa kenyang tiba-tiba terdengar suara Andi dan Jono yang tertawa terbahak-bahak.”hahahaha. kenapa kamu dut? ga bisa nahan lapar yah?” Tanya Jono. “hahahahahaahha, dasar kamu dut bikin malu ja!” sahut Andi. “kalian ini, teman lagi susah koq diketawain?” jawab Boby. “abis lucu sih?” sahut Andi. “Ya sudah cepet bangun dut, temenin kita sarapan!” sahut Jono. “oke deh!” jawab Boby.
Mereka memang bersahabat sangat akrab sejak SMP sampai sekarang, dan persahabatan mereka menghasilkan cerita yang lucu dan menyenangkan. Dua tahun kemudian mereka pun berhasil menjadi para dokter yang hebat. Andi mengambil S2 di Singapore, Jono menjadi dokter specialist jantung dan Boby menjadi dokter specialist kulit dan kelamin. Boby sekarang sedang mencoba menguruskan badan karena Boby sedang jatuh cinta dengan seseorang yang pernah menjadi pasiennya.
Langganan:
Postingan (Atom)